Header Ads Widget

LPM NADIFIA

Polemik Kebijakan Skripsi: Musyawarah Hanya Menghasilkan Satu Kebijakan

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang menggelar kegiatan Musyawarah bersama pimpinan fakultas terkait dengan polemik kebijakan skripsi di kalangan mahasiswa FIA Unisma.

Kegiatan musyawarah yang di laksanakan di ruang Fakultas Ilmu Administrasi lt.2 sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.45 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pihak Ormawa dan mahasiswa lainnya. 

Pimpinan fakultas yang hadir dalam acara musyawarah tersebut hanya Bapak Hirshi Anadza selaku Wakil Dekan 2 FIA Unisma. Pertemuan tersebut hanya menghasilkan satu kebijakan.

Mahasiswa patut cukup lega sebab tahapan pembayaran perihal skripsi akan diperpanjang. "Terkait pembayaran yang tahapan awalnya saat pengajuan judul itu akan diperpanjang" Ucap Wakil Dekan 2 tersebut.

Selain itu, hal tersebut tidak menjadi syarat dalam pengajuan judul dan kebijakannya akan dikeluarkan maksimal hari ini. "Ya itu bisa saya lakukan, insyaallah besok sudah ada kebijakan baru (01 Agustus 2022)" terang Bapak Hirshi.

Namun dari permusyawarahan tersebut masih memiliki tanda tanya, sebab harusnya ada tiga hal. Pembayaran saat pengajuan judul, kenaikan harga, dan sistem atau kebijakan fakultas terkait skripsi.

"Awalnya ada 3 yang akan dibahas, pembayaran saat pengajuan judul yang Alhamdulillah sudah disepakati dan akan dirubah, kedua kenaikan biaya sebesar Rp. 100.000, serta ketiga kebijakan dan sistem fakultas terkait skripsi agar jelas dan tidak menjadi polemik tahunan. Namun dari 3 itu, hanya satu kami mendapatkan kepuasan, 2 lainnya akan terus kami usahakan dan komunikasikan lebih lanjut" terang Jakfar Shodiq selaku Ketua DPM FIA Unisma 2022.

Dalam permusyawarahan ada peserta yang kecewa setelah mengetahui bahwa kenaikan biaya skripsi bukan untuk kebutuhan skripsi tapi untuk saving fakultas. "Saya sedikit heran dan kecewa, bisa bisanya pembayaran skripsi dinaikkan untuk saving fakultas bukan kebutuhan skripsi, ini kata WD 2 loh ya, bagi saya itu cacat sejak tahapan formulasi kebijakan" Ucap Farhan sebagai salah satu peserta. (Red/Zy)

Post a Comment

0 Comments