Header Ads Widget

LPM NADIFIA

Takut Gagal Bukanlah Alasan Untuk Tidak Mencoba Sesuatu

 


      Ajang Pemilihan Duta Kampus Universitas Islam Malang menjadi ajang bergengsi bagi para peserta yang lolos menjadi Finalis Duta Kampus. Dengan demikian, segelincir tahap dan proses tidaklah amat mudah untuk dilalui. Ada beberapa pengorbanan yang harus dipertaruhkan mengenai waktu, tenaga dan materi guna mendapatkan pencapaian apik serta memberikan kesan menarik bagi pengalaman hidup peserta.

    Sosok Quraini Citra merupakan Runner Up 1 dalam acara penobatan tersebut, sumbangsih emas untuk Fakultas Ilmu Administrasi. Hal itu ia dapat dari keinginan dan mimpi besarnya dalam mewujudkan keterampilan yang ia ciptakan dan asah sendiri. Sebab, ia percaya awal dari sebuah kehebatan ialah dengan effort untuk memulainya dan berani bertarung keluar pada gelanggang yang selalu memberikan kenyamanan.

       Dunia kedutaan merupakan wahana yang asyik baginya untuk mengeksplore kompetensi dan yang ia yakini akan memberikan pengalaman serta pengetahuan lebih. “Karena saya dapat menumbuhkan identitas diri dan membuka jaringan relasi yang cukup luas, dapat meningkatkan kemampuan saya dalam komunikasi serta menumbuhkan kepribadian yang mengandalkan 5b (brain, beauty, behaviour, believe, brave). Tidak lupa, di Duta Kampus Unisma ini tidak hanya mempelajari kedutaan, tetapi juga kehumasan dan keprotokolan.” Ujarnya

"Alhamdulillah dan terimakasih pastinya kepada Allah SWT, kedua orang tua saya, dan semua yang telah men support saya, karena tanpa dukungan dari kalian semua saya tidak akan bisa sampai di titik ini. Perjalanan awal mengikuti Putra Putri FIA hingga lanjut ke Duta Kampus Unisma banyak hal yang sudah dilewati dan tentunya menjadi semangat saya untuk terus berprogress. Motto yang selalu saya terapkan takut gagal bukanlah alasan untuk tidak mencoba sesuatu."



        Salah satu ungkapan menariknya yang ia berikan bahwa zaman semakin kejam. Dengan demikian, jika kita tidak berkembang mengikuti arusnya. Maka, kita akan tertinggal jauh. Dan jelas hal tersebut membuat kita terpuruk dan hancur. Sehingga memulai sedini mungkin untuk menggali pootensi dan mencari untuk menemukan passion yang baik untuk berkembang.

   Namun, tidak lupa prioritas mengenai kewajiban civitas akademik harus dinomersatukan. “pengembangan yang saya rencanakan, saya akan mulai meningkatkan branding diri salah satu caranya melalui media sosial, dengan diiringi peningkatan akademik yang setara.”

Post a Comment

0 Comments