Header Ads Widget

LPM NADIFIA

Tingkatkan Literasi Kemendikbud BEM Unisma Bedah Matinya Perguruan Tinggi


BEM Universitas Islam Malang melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Bedah Buku dari Akademia “Matinya Perguruan Tinggi” yang disponsori oleh Footnote press. Bedah buku ini dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2022 dengan membawa pembedah pertama yaitu Ahmad Mustaqim seorang pendidik dan juga lulusan Unisma Pendidikan Bahasa Indonesia dan penggiat literasi pada tahun 2020, serta pemendah kedua Ahmad Najib Abdoroin selaku presiden mahasiswa Universitas Islam Malang. 

Dalam penyampaiannya, Ahmad Mustaqim atau yang kerap dipanggil Ahmad menyampaikan suatu bentuk pesimisme kepada dunia pendidikan, namun sebuah optimisme juga dan harapan yang besar kepada mahasiswa agar dapat bersikap kritis sehingga menemukan jalan keluar dalam korporatisasi universitas yang begitu masif saat ini. 

salah satu potret suasana bedah buku

Dalam perspektif lain presiden mahasiswa Universitas Islam Malang, Najib memaparkan secara terperinci apa yang dimaksud oleh Profesor Peter Planning dalam bukunya. Dalam pandangannya, Najib menyampaikan Suatu bentuk dunia pendidikan yang ada di ujung kematian dengan banyaknya korporatisasi yang disebut dalam buku Dark Academia dengan sebutan Edu Factory dimana Najib menyampaikan bahwa dunia pendidikan hari ini seperti pabrik dimana masyarakat sebagai bahan bakarnya pengajar atau dosen sebagai pekerjaannya serta menghasilkan pekerja-pekerja. Kedok materi menyampaikan satu garis besar di mana terjadi sebuah Ironi bahwa dunia pendidikan hanya menghasilkan pekerja-pekerja yang dijual ke pasar dengan standar angka-angka namun Najib menyampaikan bahwa angka-angka tidak seharusnya dijadikan sebagai tolak ukur terakhir namun hanya digunakan sebagai pertimbangan saja. Di akhir sesi pembawa acara yaitu Sulthan Rafii Assajid manyampaikan harapan agar mahasiswa tetap optimis dan tidak menyerah akan kondisi. (Red/As)

Post a Comment

0 Comments